Minggu, 18 Agustus 2024

Supervisi Akademik dengan Pendekatan Coaching

 

Supervisi Akademik dengan Pendekatan Coaching: Refleksi Pengalaman Guru Sejarah di SMA Negeri 1 Batujajar

 




Sebagai guru sejarah Indonesia di SMA Negeri 1 Batujajar yang mengajar kelas XII, saya sangat tertarik dengan konsep supervisi akademik dengan pendekatan coaching yang saya pelajari dari modul guru penggerak Jawa Barat. Modul 2.3 tentang "Coaching" memberikan pemahaman baru tentang peran supervisor dan guru dalam proses supervisi.

 

Konsep coaching menekankan kolaborasi dan kemitraan antara supervisor dan guru, bukan lagi hubungan hierarkis yang terkesan menakutkan. Tujuannya adalah untuk membantu guru berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan. Saya merasakan manfaat nyata dari pendekatan ini dalam praktiknya.

 

Pengalaman Positif:

·       Peningkatan Peran Guru: Saya merasakan peningkatan peran saya sebagai pemimpin pembelajaran, khususnya dalam memimpin refleksi dan memperbaiki kualitas proses belajar yang berpusat pada siswa. Saya lebih percaya diri dalam mengarahkan diskusi dan mendorong siswa untuk berpikir kritis.

·       Bahan Refleksi yang Bermanfaat: Hasil supervisi dari kepala sekolah dan umpan balik dari siswa menjadi bahan refleksi yang berharga untuk memperbaiki proses pembelajaran dan kinerja saya. Saya dapat melihat pembelajaran dari perspektif yang lebih luas.

·       Suasana yang Kondusif: Suasana supervisi menjadi lebih santai dan tidak tegang karena fokusnya bukan pada penilaian, tetapi pada pengembangan diri. Saya dapat menunjukkan kemampuan saya secara maksimal tanpa rasa takut.

 

Tantangan dan Solusi:

 

·       Membuat Refleksi Berkelanjutan: Tantangan terbesar adalah menjadikan refleksi dan pemberian umpan balik sebagai kegiatan yang berkesinambungan. Saya mengatasi hal ini dengan membuat rencana tindak lanjut yang detail setelah setiap pertemuan supervisi dan menjalankannya secara konsisten.

·       Merasa Tidak Nyaman: Saat menjadi supervisor, saya kadang merasa tidak nyaman berhadapan dengan teman sejawat. Saya mengatasi hal ini dengan membangun kemitraan yang setara, sehingga proses supervisi terasa nyaman dan kolaboratif. Saya juga memberikan ruang bagi guru untuk mengambil keputusan sendiri dalam rangka memperbaiki kompetensinya.

 

Dampak Positif:

Pendekatan coaching memberikan dampak positif yang signifikan:

 

·       Motivasi dan Komitmen Guru: Guru lebih termotivasi dan berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

·       Kualitas Pembelajaran: Kualitas pembelajaran di kelas meningkat karena guru lebih aktif dalam mencari solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

·       Budaya Belajar Positif: Tercipta budaya belajar yang positif di sekolah, dengan guru yang lebih terbuka untuk berbagi pengalaman dan berkolaborasi.

 

Kesimpulan:

Supervisi akademik dengan pendekatan coaching adalah metode yang lebih efektif dan nyaman dibandingkan dengan metode tradisional. Pendekatan ini membantu guru untuk berkembang, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif. Saya berharap pendekatan ini dapat diterapkan secara luas di sekolah-sekolah lain.

0 komentar:

Posting Komentar