Minggu, 18 Agustus 2024

2.3 Guru Penggerak Jawa Barat dengan materi “COACHING”




Tujuan Pembelajaran Khusus:
1. Merefleksikan hasil implementasi konsep dalam bentuk aksi nyata di kelas/sekolah melalui blog
2. Menyusun rencana tindak lanjut perbaikan dalam meningkatkan diri untuk memahami materi dan implementasi/aksi nyata di kelas/sekolah

Pada tahapan ini silahkan Bapak/Ibu merefleksikan hasil pembelajaran yang telah dilakukan dalam bentuk artikel reflektif dengan pertanyaan pemandu sebagai berikut :
Apa yang paling menarik atau baru bagi Anda dalam materi ini?
Adanya supervisi akademik dengan pendekatan coaching
 
Bagaimana Anda memahami konsep supervisi akademik dengan pendekatan coaching?
 Konsep supervisi akademik dengan pendekatan coaching adalah tentang membimbing dan mendukung guru dalam mengembangkan kompetensi dan kinerja mereka, bukan hanya mengevaluasi atau mengoreksi.

Berikut adalah beberapa poin penting bagaimana saya memahami konsep ini:
Fokus pada pertumbuhan: Supervisi bukan hanya tentang menemukan kesalahan, tetapi lebih tentang membantu guru untuk belajar dan berkembang.
Kolaborasi: Supervisi dilakukan dalam suasana kolaboratif, di mana guru dan supervisor bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Berbasis pada kebutuhan: Supervisi dirancang untuk memenuhi kebutuhan individual setiap guru, dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan mereka.
Berfokus pada solusi: Supervisi membantu guru menemukan solusi untuk masalah yang mereka hadapi, bukan hanya mengidentifikasi masalahnya.
Membangun kepercayaan: Supervisi yang efektif membangun kepercayaan antara guru dan supervisor, sehingga guru merasa aman untuk berbagi kesulitan dan menerima dukungan.
Beberapa contoh pendekatan coaching dalam supervisi akademik:
Memberikan umpan balik yang konstruktif: Memberikan umpan balik yang spesifik, positif, dan berfokus pada pengembangan.
Mengajukan pertanyaan reflektif: Membantu guru untuk berpikir kritis tentang praktik mereka dan menemukan solusi sendiri.
Memberikan dukungan dan bimbingan: Memberikan dukungan emosional dan praktis kepada guru untuk mengatasi tantangan.
Memfasilitasi pembelajaran: Membantu guru untuk mengakses sumber daya dan peluang belajar yang relevan.

Bagaimana pendapat Anda mengenai supervisi akademik dengan pendekatan coaching berbeda dengan pendekatan supervisi tradisional?
Supervisi akademik dengan pendekatan coaching berbeda dengan pendekatan supervisi tradisional dalam hal fokus dan pendekatan. 
Supervisi tradisional lebih berfokus pada evaluasi kinerja guru, mencari kesalahan dan kekurangan, dan memberikan sanksi jika diperlukan. Sebaliknya, supervisi dengan pendekatan coaching berfokus pada membantu guru untuk belajar dan berkembang, meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka. 
Pendekatan coaching menekankan kolaborasi dan kesetaraan, di mana supervisor dan guru bekerja sama sebagai mitra untuk mencapai tujuan bersama. Sementara supervisi tradisional cenderung reaktif, dilakukan setelah masalah muncul, pendekatan coaching bersifat proaktif dan preventif, dengan tujuan untuk mencegah masalah dan membantu guru untuk berkembang. Supervisi dengan pendekatan coaching juga mendorong kolaborasi antara guru dan rekan sejawat, berbagi pengalaman dan belajar bersama. 
Singkatnya, supervisi dengan pendekatan coaching lebih berfokus pada mendukung pertumbuhan dan pengembangan guru, sementara supervisi tradisional lebih berfokus pada penilaian dan kontrol. Pendekatan coaching menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung bagi guru, sehingga mereka merasa lebih termotivasi untuk belajar dan berkembang. 

Ceritakan pengalaman Anda dalam menerapkan pendekatan coaching dalam supervisi akademik di kelas atau sekolah Anda!
Pengalaman saya dalam menerapkan pendekatan coaching dalam supervisi akademik sungguh berkesan. Dulu, saya merasa tegang dan gugup saat diawasi kepala sekolah. Saya takut dinilai dan merasa terbebani dengan target yang harus dicapai. Namun, setelah menerapkan pendekatan coaching, supervisi berubah menjadi proses pembelajaran yang positif dan bermanfaat.
Saya mulai melihat supervisi sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, bukan hanya untuk dinilai. Kepala sekolah saya, tidak lagi hanya fokus pada kekurangan saya, tetapi juga membantu saya menemukan kekuatan dan potensi saya. Beliau mengajukan pertanyaan reflektif yang mendorong saya untuk berpikir kritis tentang praktik mengajar saya. Misalnya, Bapak Kepala Sekolah pernah bertanya, "Bagaimana menurutmu, bagaimana cara membuat pembelajaran lebih menarik dan bermakna bagi siswa?" Pertanyaan ini membuat saya berpikir lebih dalam tentang proses pembelajaran dan bagaimana saya bisa melibatkan siswa secara aktif.
Selain itu, Bapak Kepala Sekolah juga memberikan contoh dan sumber daya yang bermanfaat. Beliau menunjukkan beberapa strategi pembelajaran yang bisa saya terapkan dan memberikan akses ke beberapa buku dan artikel yang relevan. Beliau juga mendorong saya untuk berkolaborasi dengan guru lain untuk berbagi pengalaman dan ide.
Dengan pendekatan coaching, saya merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas mengajar saya. Suasana supervisi menjadi lebih santai dan positif, sehingga saya bisa lebih fokus pada pengembangan diri dan meningkatkan pembelajaran bagi siswa. Saya merasa bahwa pendekatan coaching telah membantu saya menjadi guru yang lebih baik dan lebih profesional.
 
Apa tantangan yang Anda hadapi saat menerapkan pendekatan ini dan bagaimana Anda mengatasinya?
Tantangan yang saya hadapi saat menerapkan pendekatan Coaching adalah : 
"Sebagai guru yang disupervisi dengan pendekatan coaching, saya menghadapi tantangan untuk menjadikan refleksi dan pemberian umpan balik sebagai kegiatan yang berkesinambungan dan dilakukan secara terus menerus. Saya ingin agar proses ini benar-benar berdampak pada perbaikan dalam memimpin pembelajaran. Awalnya, saya merasa kesulitan untuk menjaga momentum refleksi dan umpan balik setelah pertemuan supervisi. Seringkali, rencana untuk melakukan perubahan terlupakan atau tertunda karena kesibukan mengajar.
Untuk mengatasi hal ini, saya membuat rencana tindak lanjut yang detail setelah setiap kegiatan pengawasan. Rencana ini berisi target yang ingin saya capai, langkah-langkah yang akan saya ambil, dan jadwal pelaksanaan. Saya juga melibatkan kepala sekolah dalam proses ini, sehingga beliau dapat memberikan dukungan dan motivasi. Dengan adanya rencana tindak lanjut yang terstruktur, saya merasa lebih terarah dan termotivasi untuk menerapkan perubahan yang telah saya rencanakan.

Sebagai supervisor, saya juga menghadapi tantangan tersendiri. Terkadang, saya merasa tidak nyaman saat harus berhadapan dengan teman sejawat untuk melakukan supervisi akademik. Saya khawatir mereka akan merasa tidak nyaman atau bahkan tersinggung dengan masukan yang saya berikan. Namun, pendekatan coaching telah membantu saya untuk mengatasi rasa tidak nyaman ini. Pendekatan coaching menempatkan supervisor dan guru yang disupervisi dalam kemitraan yang setara. Saya tidak lagi merasa sebagai evaluator yang berwenang, tetapi sebagai mitra yang membantu teman sejawat untuk berkembang. Saya menekankan bahwa guru memiliki peran aktif dalam menentukan arah perbaikan dan mengambil keputusan sendiri. Dengan demikian, proses supervisi menjadi lebih kolaboratif dan positif, sehingga rasa tidak nyaman yang saya rasakan berkurang." 
 
Bagaimana tanggapan guru atau rekan kerja Anda terhadap pendekatan coaching yang Anda terapkan?
 Tanggapan guru terhadap pendekatan coaching sangat positif. Mereka lebih mudah berkomunikasi dan berkolaborasi dalam membuat rencana kinerja saat supervisi. Bu [nama guru] yang dulu pendiam, sekarang aktif berdiskusi dan berbagi kesulitan mengajar. Guru lain juga lebih antusias dalam membuat rencana kinerja, bahkan berinisiatif untuk membuat kelompok belajar bersama. Pendekatan coaching telah menciptakan iklim yang lebih terbuka dan kolaboratif, sehingga guru merasa lebih nyaman berbagi pengalaman dan belajar bersama. Melihat antusiasme mereka membuat saya merasa senang dan termotivasi.

Apa dampak penerapan supervisi akademik dengan pendekatan coaching terhadap Anda secara pribadi maupun profesional?
Penerapan supervisi akademik dengan pendekatan coaching telah memberikan dampak yang positif, baik secara pribadi maupun profesional. Secara pribadi, saya merasakan peningkatan motivasi dan rasa percaya diri. Pendekatan coaching yang berfokus pada pengembangan diri dan kolaborasi telah membantu saya untuk melihat supervisi sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, bukan hanya untuk dinilai. Saya merasa lebih terdorong untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas mengajar saya.
Secara profesional, saya melihat dampak yang nyata dalam peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Guru-guru yang disupervisi dengan pendekatan coaching menunjukkan peningkatan komitmen untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Mereka lebih aktif dalam mencari solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan penggunaan strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif di kelas.
Selain itu, pendekatan coaching telah membantu menciptakan budaya belajar yang positif di sekolah. Guru-guru lebih terbuka untuk berbagi pengalaman dan berkolaborasi dalam mencari solusi. Suasana kerja menjadi lebih komunikatif, kolaboratif, dan produktif.
Secara keseluruhan, penerapan supervisi akademik dengan pendekatan coaching tidak hanya meningkatkan kinerja guru, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung bagi semua pihak.

0 komentar:

Posting Komentar